loading...

Thursday, November 16, 2017

Makalah Keperawatan Sistem Reproduksi “Perawatan BBL (Bayi Baru Lahi) ”


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang ini Indonesia masih menghadapi berbagai kendala dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam bidang kesehatan. Kendala tersebut tampak antara lain dari masih tingginya kelahiran dan kematian neonatal. Setiap tahun diperkirakan ada sejumlah 4.608.000 bayi dilahirkan dan 100.454 diantanya ternyata meninggal dunia pada masa neonatal atau sebelum usia 1 bulan. Dengan kata lain setiap 5 menit satu bayi meninggal di Indonesia oleh berbagai sebab.
Periode neonatal merupakan suatu periode yang krisis nantinya akan memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi bahkan sampai dewasa. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kematian.
PeTugas kesehatan khususnya bagi penolong persalinan harus lebih memperhatikan bahwa bati baru lahir adalah suatu individu yang utuh. Menolong kelahiran bayi terampil memberikan Asuhan yang seksama akan membantu bayi melalui proses adaptasi dengan baik sehingga akan menjadi bayi yang sehat sebagi curahan harapan orang tua, bangsa dan Negara.
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi. Perawatan tali pusat yang baik dan benarakan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan puput pada harike 5 sampai harike 7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonaturum dan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit tetanus ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat tidak steril, pemakaian obat-obatan bubuk, daun-daunan yang ditaburkan ketali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus, maka diperlukan adanya perawatan tali pusat bagi setiap bayi baru lahir (BBL). Perawatan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi dimandikan yaitu minimal 2 kali dalam sehari.
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut – urutan yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah yang mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati –hati serta persiapan yang benar agar mandi sikecil tak hanya berjalan lancar namun juga menyenangkan bagi meraka
1.2 Rumusan Masalah
1.     Apa itu bayi baru lahir ?
2.     Apa ciri-ciri bayi baru lahir ?
3.     Apa tujuan perawatan bayi baru lahir ?
4.     Bagaimana Perawatan Bayi Baru Lahir ?
5.     Bagaimana perawatan rutin ?
6.     Bagaimana memandikan bayi baru lahir?
7.     Apa itu imunisasi dan vaksin ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas kelompok di blok reproduksi mengenai perawatan BBLyang diberikan oleh dosen pembimbing.

1.3.2.Tujuan Khusus
1.     Untuk mengetahui pengertian bayi baru lahir
2.     Untuk mengetahui cirri-ciri bayi baru lahir
3.     Untuk mengetahui tujuan perawatan bayi baru lahir
4.     Untuk mengetahui perawatan bayi baru lahir
5.     Untuk mengetahui  perawatan rutin
6.     Untuk mengetahui memandikan bayi baru lahir
7.     Untuk mengetahui imunisasi dan vaksin

1.4. Manfaat Penulisan
1.     Memberi masukan kepada masyarakat tentang edukasi perawatan BBL (Bayi Baru Lahir)
2.     Bahan referensi bagi peneliti lain untuk penelitian seterusnya. 







BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Bayi Baru Lahir
Neonatus atau bayi baru normal adalah bayi baru lahir normal dengan berat lahir antara 2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital  (cacat bawaan) yang berat ( M.Sholeh Kosim, 2007)
Menurut depkes RI (2005), bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500 gram sampai 4.000 ram.
Menurut Saifuddin (2002), bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran
2.2 Ciri-ciri bayi baru lahir
1.     Berat badan 2500 – 4000 gram
2.     Panjang badan 48-52 cm
3.     Lingkar dada 30-38 cm
4.     Lingkar kepala 33-35 cm
5.     Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
6.     Pernafasan ± 40-60 kali/menit
7.     Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup.
8.     Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
9.  Kuku agak panjang dan lemas
 Genetalia: pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada
1  Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12.  Refleks moro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
13.  Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan






2.3 Tujuan Perawatan Pada Bayi Baru Lahir
3.3.1 Periode pascapartum awal
a.      Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung pernafasan.
b.     Mempertahankan kehangatan dan mecegah hipotermi
c.      Memastikan keamanan dan mencegah cedera atau infeksi
d.     Megidentifikasi masalah-masalah actual atau potensial yang memerlukan perhatian segera.
3.3.2 Perawatan Lanjutan
a.      Melanjutkan perlindungan dan cedera atau infeksi dan mngidentifikasi masalah-masalah actual dan potensial yang memerlukan perhatian.
b.     Memfasilitasi terbinanya hubungan dekat orang tua-bayi
c.      Memberikan informasi kepada orang tua tentang perawatan bayi baru lahir
d.     Membantu orang tua dalam mengembangkan sikap sehat tentng praktik membesarkan anak

2.4 Perawatan Bayi Baru Lahir
Perawatan bayi baru lahir dimulai saat lahir. Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi sedini mungkin. Perawatan yaitu berawal dari pengkajian awal hingga perawatan secara keseluruhan.
2.4.1 Pengkajian Awal
Pengkajian pertama pada seorang bayi dilakukan pada saat lahir dengan menggunakan nilai apgar dan melalui pemeriksaan fisik singkat. Pengkajian nilai apgar didasarkan pada lima aspek yang menunjukkan kondisi fisiologis neonatus yakni, denyut jantung, dilakukan dengan auskultasi menggunakan stetoskop. Pernafasan, dilakukan berdasarkan pengamatan gerakan dinding dada. Tonus otot dilakukan berdasarkan derajat fleksi dan pergerakan ekstremitas. Pergerakan iritabilitas refleks, dilakukan berdasarkan respon terhadap tepukan halus pada telapak kaki. Warna, dideskripsikan sebagai pucat diberi nilai 0, sianotik nilai 1, atau merah muda nilai 2. Evaluasi dilakukan pada menit pertama dan menit kelima setelah bayi lahir. Sedangkan pengkajian usia gestasi dilakukan dua jam pertama setelah lahir. Pengukuran antropometri dengan menimbang berat badan menggunakan timbangan, penilaian hasil timbangan dengan kategori sebagai berikut, bayi normal BB 2500-3500 gram, bayi prematur <2500 bayi="" dan="" gram="" marosomia="">3500 gram.
2.4.2 Mempertahankan Bersihan Jalan Napas
Bayi dipertahankan dalam posisi berbaring miring dengan selimut diletakkan pada punggung bayi untuk memfasilitasi drainase. Apabila terdapat lendir berlebih di jalan napas bayi, jalan napas bayi dapat dihisap melalui mulut dan hidung dengan sebuah bulb syringe. Bayi yang tersumbat oleh sekresi lendir, harus ditopang kepalanya agar menunduk.
2.4.3 Suhu Tubuh
Setiap kali prosedur apa pun yang dilakukan pada bayi, upayakan untuk mencegah atau mengurangi hilangnya panas. Stres dingin (cold stress) akan mengganggu kesehatan bayi baru lahir. Temperatur ruang sebaiknya 24 0C. Bayi baru lahir harus dikeringkan dan dibungkus dengan selimut hangat segera setelah lahir, perhatikan supaya kepala juga harus diselimuti selama bayi digendong orang tuanya. Bayi dapat segera diletakkan di atas abdomen atau dada ibu, dikeringkan, dan dibungkus dengan selimut hangat.
2.5 Perawatan rutin
a.      Vitamin K
Pemberian vitamin K sebagai profi laksis terhadap penyakit perdarahan pada bayi baru lahir seharusnya telah didiskusikan dengan orang tua sebelum kelahiran. Vitamin K ini dapat diberikan dalam dosis besar tunggal melalui suntikan intramuskular yang memberikan mencegahan yang dapat dipercaya, namun bentuk suntukan atau secara oral membutuhkan beberapa dosis untuk mengatasi penyerapan yang bervariasi dan memiliki perlindungan yang kurang menyakinkan. Bayi-bayi memiliki resiko lebih tinggi jika mendapatkan ASI karena ASI memiliki kadar vitamin K yang rendah, jika memiliki penyakit hati, dan jika ibunya sedang menjalani terapi antikonfulsan. Izin orangtua harus diperoleh sebeum memberikan vitamin K.
b.     Profilaksis mata
Di Amerika Serikat, semua bayi baru lahir diberi tetes mata eritromisin sebagai profilaksis terhadap infeksi mata gonokokal dan kelamidian. Sebagai alternatif adalah tetes mata perak nitrat, namun obat ini dapat menyebabkan konjungtivitis kimiawi dan tidak mencegah infeksi klamidian. Di Inggris, profilaksis mata tidak dilakukan, namun infeksi gonokokal dan klamidian sangat jarang.
c.      Pertemuan Keluarga
Saudara, nenek dan kakek, serta keluarga dekat lain harus didorong untuk berkunjung dan diperkenalkan pada anggota keluarga baru ini.

d.     Merawat Tali Pusat
1.     Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat
2.     Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya
3.     Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tinggi
4.     Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau kain bersih dan kering
5.     Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik tali pusat (disinfeksi tingkat tinggi atau steril). Lakukan simpul kunci atau jepitkan secara mantap klem tali pusat tertentu.
6.     Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan beang sekeliling ujung tali pusat dan dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci di bagian tali pusat pada sisi yang berlawanan.
7.     Lpaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klorin 0,5%
8.     Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik.

e.      Pemberian Air Susu Ibu
Air susu ibu (ASI) direkomendasikan sebagai makanan ekskusif untuk semua bayi attern (cukup bulan) selama 6 bulan pertama kehidupan.
Manfaat pemberian ASI untuk bayi :
1.     Meningkatkan ikatan antara ib dan bayi
2.     Memiliki komposisi nutrisi yang ideal
3.     Mengandung faktor imun
4.     Mengurangi gastroenteritis, dan mungkin infeksi lainnya
5.     Intoleransi makanan yang lebih sedikit
6.     Mengurangi insidensi eneterokotis nekrotikans pada bayi pretern.
7.     Meningkatkan produksi keton sebagai substrat energi alternatif pengganti glukosa pada hari-hari pertama kehidupan
Manfaat pemberian ASI untuk ibu :
1.     Memperkuat ikatan ibu-bayi
2.     Penurunan berat badan postpartum yang lebih cepat
3.     Menurunkan risiko osteoporosis
4.     Menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium
5.     Memperpanjang jarak antarkehamilan, yang sangat penting di negara berkembang.
f.      Emosi
Beberapa ibu memiliki emosi yang labi selama beberapa hari pertama setelah kelahiran. Bahkan masalah kecil pun dapat menyebabkan kemarahan luar biasa. Ibu memerlukan penjelasan dan pemberian keyakinan kembali.
Ibu yang mengalami depresi pasca kelahiran atau yang tidak mampu merawat bayinya atau tidak memiliki akomodasi yang sesuai dapat diidentifikasi. Hubungan dengan petugas kesehatan mental dan pelayanan sosial, pelayanan sukarela atau peninjau kesehatan dan kelompok profesional kesehatan lan mungkin diperlukan.
Bayi-bayi dengan disabilitas atau kebutuhan medis yang kompleks mungkin membutuhkan suatu pertemuan perencanaan multidisiplin sebelum pemulangan.
2.6 Memandikan bayi baru lahir
            Memandikan bayi adalah salah satu cara perawatan untuk memelihara kesehatan dan kenyamanan bagi bayi. Pada bayi baru lahir memandikannya dilakukan pada enam jam setelah bayi lahir, untuk mencegah terjadinya hipotermia. Bayi yang berat badan kurang dari 2.500 tidak dianjurkan mandi pada enam jam setelah bayi lahir , kotoran dibadan cukup dibersihkan dengan minyak atau baby oil.
            Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan memandikan bayi adalah mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh bayi maka pada saat memandikan bayi, suhu ruangan harus tetap hangat, dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama, dan segera dikeringkan semua bagian tubuh bayi.
2.6.1 Prosedur memandikan bayi baru lahir 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs9vsUBeDDYS3-5uKdWYSXL_UDhEDTAbsVhCNERDu3CxlM0HNcr3dKfLujIt5HU9y4NC2a5McDp7FlSW6HqcFaZRl210EYusRuvKAhUnS98_0YeqXw2NA0Etwru8-5RLC4SEf-RZUcyrc/s1600/1.jpg
Gambar no 1 , 2 dan 3
1.     Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan seluruh pakaiannya.
2.     Jika belum puput pusar, lepaskan kasa yang membungkus tali pusat. Jika lengket, siram dengan alkohol 70 persen.
3.      Jika si kecil BAB/BAK, bersihkan dengan kapas cebok.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWdukQ2zjWqW-8KyksznIspl-xqEQy8h3q5jyLgicKhsSEojCrfaI1kj_z3bFnujwRoYjgGzDesuEmAKp4XWrHY7XegVc21T2ug9weAgsmXXdOv3LBirYDe97uK5euE2jSN1uqNuZFswM/s1600/2.jpg
Gambar no 4
4.     Ambil waslap pertama untuk menyeka wajah, celupkan ke dalam air di bak, peras sedikit, lalu seka lembut secara berurut: wajah, lengan, badan, punggung, kaki. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy3cp9Ovbawi-p6N6so-JW6HmsSccrdSLzmmwpywXGmpn8G-d4sHYzwq4YJ4o-VQ1lzeYT5bVS69Kw_HpNNT85YZQ16sinIMo4qRIl7DZBdmhNKclWbCkc9T3oOtkYigHsRMJBJD-N4PA/s1600/3.jpg
Gambar no 5
5.     Ganti dengan waslap kedua, celupkan ke dalam air di bak, lalu bersihkan daerah sekitar kelamin.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRDSGldxTt4q2yUYZu3EyLutBILwp88FakSguc4Cuu1hDfwmb8ymZD3MjGdiYS3EEidzP9mb2jTuJu6p04Kp8dhEiOHDrUHYDlYEdrzWTInFcZOn_sdPW87SKoOs704IPcW81l-MPPNnA/s1600/4.jpg
Gambar no 6
6.     Ganti dengan waslap pertama kembali, bubuhi sabun; sabuni seluruh tubuh si kecil dari tangan hingga kaki. Usahakan telapak tangan tak terkena sabun karena bayi sering memasukkan tangan ke mulut. Alat kelamin si Buyung boleh disabuni (gunakan waslap kedua), tapi buat si Upik tak perlu.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheH95khbHku8wb0FoxA3dQ7g-BFDpv8fKUF2uxvQlBss2fjgpilubAV_TIt6keRG_YDnqhKdmFenFBJw1ex96LEy6zOd7OKRFNgWqx95y3bAmi52rhPaEMZOOj21RyLZ6iK81jyCeRaPk/s1600/5.jpg
Gambar no 6.a
Angkat si kecil, masukkan ke dalam bak. Caranya:
a. Selusupkan tangan kiri Anda di bawah leher dan kepala si kecil; ibu jari menutup telinga kanan dan jari te
ngah menutup telinga kiri. Jika Anda menggunakan tangan kanan, lakukan sebaliknya.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNS-SvFlf_6kKYsVhRrt59jsQR2dcfAODlL3q1QdrQJ3aFwf9binFSm-C9TGiAJ5C4xSj9ULX0KDABWILLP6MUdYKdi7aWjUCwmKT204a4JxiRTp3QBsaAQCvM_pu9Mdh-hV7Dj9saMwg/s1600/6.jpg
Gambar no 6.b
b. Dengan tangan kanan, rapatkan kedua kaki si kecil; posisi telunjuk di antara kedua kaki.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8qeQsi3fFeS60tS7hyJpg9d2rnXSKhFNG32mGlpuRprTc2SB8OM3J5m06FQTSMJsffHnbtRcj9dHeV5SUVk9zCgwBfcUoGZ11OmgcGQNnQU6mZ3CjcTSu8eFzjWdX5RKdJPYrnKGHXA0/s1600/7.jpg
Gambar no 6.c
c.      Kini si kecil siap diangkat untuk dimasukkan ke dalam bak mandinya. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwHnczF5y8PQNzUFn-EdxEIA7r-afiGxQNTC6uCHLCHPJFODbOfYOTHHfYGa8OpDoHDbZ0ms7NYfE9-wV98f1fSeYNcD6BY4PAAsQed7nGJ4wgFhQhBYcd9MbWuB11yWo28J2NztP9GVo/s1600/8.jpg
Gambar no 7.a
7.     Dalam bak mandi
a. Posisi badan si kecil di air harus lebih rendah dari kepala. Lepaskan tangan kanan dari kakinya, lalu bilas tubuhnya bagian depan, tangan dan kaki hingga bersih. Tubuh bagian belakang bisa dibilas tanpa harus membalikkan badan si kecil.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlSQZ5tc2R4EYMLHiq-Df7t6XdL4bEFWZr6bWN5-kue_DuZQboDZWPPfS8CZ0mTUL44PzBklNv2oOgPlh3wZzDimo9wERgGIyJo_zFdpa24oJrjbyIlt5ZIzqnAWaq_ZlkokrCX29ofDc/s1600/9.jpg
Gambar no 7.b
b. Jikapun ingin mencoba membalikkan badannya, caranya: lepaskan ibu jari Anda di telinga kanan si kecil, lalu tutup telinganya dengan ibu jari tangan kanan Anda; sementara jari tengah/telunjuk kanan menggantikan jari tengah yang menutup telinga kanan; tapak tangan kiri tetap menyangga kepala si kecil, lalu balikkan tubuh si kecil ke arah kanan secara perlahan, baru kemudian tapak tangan kiri digunakan untuk menyiram tubuh si kecil.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBBdwtBokEd9XN8fl2BI2gk0t_aiRsgclR00IdkA_HPd5FWRoC9F9iRHd6iRAq5ZQ0Wt2qPAvJV0uZ5faWMH6DSl2HE_7WEzyjq39NgO8vq4yd6I1EotVS97_wmar4pOzwjq5P3Dno0rY/s1600/10.jpg

Gambar no 7.c
c.Jika ingin mengeramasi rambut si kecil, lakukan sebelum membilas tubuhnya. Caranya: beri sedikit shampo di rambut, usap lembut hingga shampo merata, lalu bilas dengan air hingga busa shampo tak bersisa, diikuti membilas seluruh tubuhnya hingga tak bersisa busa sabun sedikit pun.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2aS5gOKntK56z1cWpr15KtxnlsjSeRchiActRDf-uEnWNKtg0hRytUL6UjDkEnq9ZmCs9PdDQFXlqk3EXfGCqJVtrmaH_KsjqwHJqXotOF9h28mDCJh54Gd5gIp8NPRQOBKfCNdEwx_M/s1600/11.jpg
Gambar no 7.d
8.     Kini si kecil siap diangkat dari bak mandinya. Kembalikan tangan kanan ke posisi semula di kaki si kecil. Letakkan di atas handuk. Keringkan dengan lembut dari wajah, rambut, tangan, tubuh, bagian kelamin hingga kaki.


SENTUHAN AKHIR

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfDnkpghEgYk6JMVF9fG19tSZBS8CzE77jF5OeL7MLuJ8uQ3Tjxv07jd-iNJ8kXJRj5kca2xB9aKjNxZG9VE62mddoG6q8rEQcdGoam91TyLR50PBMb-thS3Ji6e9iZYkRVxq7BC6xpwk/s1600/12.jpg
Gambar no 1
1.     Bersihkan tali pusat dengan cotton buds, bungkus dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70 persen. Caranya seperti membedong, yaitu berbentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa cukup dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali pusat harus tertutup rapat.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpj9cuvc0Z7z7w9oN6gLGCIQJjl_ThI4LXntF1bs5jcjthPaZb9R_mvLhTIuddjQVYJtjGnwudY2mxc25KNZxfbuk4WaQAIxXrLVUku9rZ3HWw9vYnWRVyO04XQNawzu7fkSkFPLy9VdU/s1600/13.jpg
Gambar no 2
2.     Gosok seluruh tubuh dengan minyak telon. Jangan pakai minyak kayu putih karena terlalu keras untuk kulit si kecil yang sensitif. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUJg6GZWoTQqkruAeMhdwtMh9JCI4ECP6cPz69aQZcUtqxWOOFrrox7NjekK-rENioIxwdGbbFyKF1mCBiVUQUTskqdHNO-SpGh62F_fdV56-vcKeETvwqxBrdas4F6-Utr8t4CaTK8pk/s1600/14.jpg
Gambar no 3
3.     Bedaki perut dan punggungnya. Daerah kelamin tak perlu dibedaki. Jikapun mau, tipis saja.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDWkMNq09kBJATptLM3ymJD0ZCEZmemu87JeexbfAwQh1zsJpGCgJarrYyoxj4K9HyuexQhLvvoA3Bwr6oOtHheOKPwV_6CqasBqBmOeUmfOcW7UDlsGac2uaGwLYaxT0IFWlptYs_MsU/s1600/15.jpg
Gambar no 4
1.     Pakaikan popoknya, baju, lalu bedong. Terakhir, sisir rambutnya.
2.7 Imunisasi dan Vaksin
Imun adalah suatu keadaan tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan percegahan penyakit dalam rangka serangan kuman tertentu. Jadi imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh (Depkes RI, 2000)
Imunisasi adalah suatu cara untuk mengingkatkan kekebalan sseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpanjan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit. Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh.







BAB 3
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan ekstrauteri.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005). Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
4.2  Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai perawatan BBL (Bayi Baru Lahir).




DAFTAR PUSTAKA

Kumalasari Intan, 2015. Panduan praktik laboratorium dan klinik perawatan antenatal, intranatal, posnatal bayi baru lahir dan kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.
Lissauer Tom & Avroy Fanaroff, 2006. At a Glance Neonatologi. Jakarta: Erlangga
  1.  
Share:

0 comments:

Post a Comment

Arsip Blog