loading...

Monday, July 19, 2010

ASKEB Abortus Inklomplit


BAB I

STUDI KEPUSTAKAAN

1. A. Landasan Teori
1. Pengertian

- Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

( Kapita Selekta, 2001 . 260 )

- Abortus adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gr atau umur hamil kurang dari 28 minggu

( Manuaba, 1998 : 214 )

- Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat tertentu ) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 20 minggu dan janin mencapai berat 500 gr.

( Sarwono, 2000 : 302 ) 1. Etiologi

Hal – hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut :

1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau kecacatan. Kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudhgah pada hamil muda.

Factor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut :

1. Kelainan kromosom
2. Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan ialah trisomi, poliploidi dan kemungkinan pola kelainan kromosom seks.
3. Lingkungan yang sempurna
4. Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi terganggu.
5. Pengaruh dari luar.
6. Radiasi, virus, obat-obatan dan sebagainya dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus.

1. Kelainan pada plasenta

Endometritis dapat terjadi dalam vili korialis dan menyebabkan oksigenisasi placenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun.

1. Penyakit Ibu
1. Sep[erti pneumonia, tius abdominalis, malaria dan lain-lain yang dapat menyebabkan abortus.
2. Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid, rubella. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau invasi kuman atau virus pada vetus.
3. Keracunan Pb, nikotin, gas racun, alcohol.
4. Ibu yang asfiksia seperti dekompensasi kordis, penyakit paru berat, anemia garvis.
5. Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme, kekurangan Vit. A, C atau B, diabetes mellitus

1. Kelainan genetalia

Misalnya pada ibu yang menderita

1. Anomali congenital (hipoplasia uteri, uterus bikornis)
2. Kelainan letak dan uterus seperti retroflesi uteri fiksata
3. Tidak sesempurna persiapan uterus dalam menanti hidasi dari ovum yang sudah dibuahi.
4. Uterus terlalu cepat meregang (kehamilan ganda, mola).
5. Distorsia uterus (terdorongnya uterus oleh tumor peluis)

1. Antagonis Rhesus

Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus sehingga terjadi anemia pada fletus yang berakibat meninggalnya fetus.

1. Terlalu cepatnya korpus lateum menjadi atrotis atau factor serviks yaitu Inkompetensi serviks servititis.
2. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi umpamanya sangat terkejut, obat-obat uterotonika, ketakutan, laparotomi atau dapat juga karena trauma langsung fetus, selaput janin rusak langsung karena instrument, benda dan obat-obatan.
3. Penyakit Bapak

Umur lanjut, penyakit kronis seperti TBC, Anemia dekompensasi kordis, malnutrisi, nefritis, sifilis, keracunan (Alkohol, nicotin) sinar rontgent, avitaminosis

( Sinopsis Obstetri, Rustam Mochtar . 1998 : 210) … download selengkapnya di sini
sumber:morningcamp.com
Share:

0 comments:

Post a Comment

Arsip Blog